Suatu hari dewa matahari amat terkesan oleh seribu delapan nama yang dipersembahkan seorang bhakta untuk memujanya. Dewa matahari mendengar nama-nama yang diucapkan orang itu dengan penuh kepercayaan. Beliau terutama menjadi waspada ketika disebut sebagai andhakaradwesi ( beliau yang dipandang musuh oleh kegelapan ). Beliau tidak dapat membiarkan adanya seorang musuh pun yang hidup; maka beliau menantang setan yang bernama kegelapan ini untuk bertempur sampai mati! Beliau pergi kesemua tempat persembunyian kegelapan, tetapi segera setelah beliau menemukan kegelapan, setan itu lenyap sehingga beliau tidak pernah dapat mencengkeramnya. Akhirnya beliau berkesimpulan bahwa kegelapan itu tidak ada dan hanyalah khayalan ciptaan pemujanya! Dihadapan cemerlangnya " keabadian", kegelapan mautpun akan segera kabur
Yang bersemayam didalam badan tidak dilahirkan dan oleh karena itu tidak akan mati. Tetapi manusia bersiteguh pada kekeliruan, bahwa dirinya adalah badan dan oleh karenanya menjadi subyek kematian dan kelahiran. Sebuah mangkuk perak dapat diubah bentuknya oleh tukang perak menjadi piring atau tempat sirih, tetapi walaupun nama, bentuk dan gunanya berbeda-beda peraknya tetap sama.
Buku : chinakatha
0 comments:
Posting Komentar