Myblog

Mylife

Sabtu, 13 Maret 2021

Prasasti Canggal (Mataram)



Prasasti Canggal ditemukan di kompleks Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berita mengenai penemuan ini pertama kali di publikasikan pada tanggal 10 Maret 1884, dalam sebuah sesi pertemuan anggota kelompok ilmiah Royal Academy di Amsterdam, Belanda. Prasasti ini adalah merupakan salah satu peninggalan terpenting dari kerajaan Mataram Kuno di wilayah Jawa Tengah. Pada prasasti ini ditemukan angka tahun pembuatan yang telah memungkinkan para arkeolog untuk dapat memperkirakan periodisasi berdirinya kerajaan tersebut di Pulau Jawa. Angka tahun pendirian pada prasasti tersebut termuat dalam sebuah Candrasengkala yang berbunyi "Sruti Indriya Rasa" (Sruti = 4, Indriya = 5, Rasa = 6) yang menyatakan tahun 654 Saka atau 732 Masehi. Prasasti ini dianggap sebagai prasasti "berangka tahun" yang tertua di Pulau Jawa.

     Prasasti ini ditulis menggunakan aksara Pallava dan dalam Bahasa Sanskrit dialek awal yang menurut para ahli dirasa "kurang elegan" bila digunakan pada dokumen kerajaan. Dalam sebuah studi komparatif mengenai epigrafi, disebutkan bahwa baik bahasa, aksara maupun isi yang terdapat pada Prasasti Canggal, secara umum memiliki kemiripan dengan Prasasti Han Chei yang terdapat di Kamboja dan berasal dari pertengahan abad 7 M. Fakta ini menguatkan pendapat para ahli bahwa kedua prasasti itu memang berasal dari periode yang sama.

     Prasasti Canggal memuat 25 baris tulisan yang terbagi menjadi 12 klausal yang dipahatkan pada sebuah lempeng batu persegi panjang berwarna kecoklatan. Terdapat pahatan berupa ornamen Floral pada bagian atas dan bawahnya yang berfingsi sebagai frame border atas isi prasasti. Beberapa bagian dari prasasti ini telah mengalami kerusakan, terutama pada bagian kakinya.


Isi Naskah Prasasti Canggal :

 

1)

Cakendre'tigete crutindriya-rasair
ankikrte vatsare.
varendau dhavala-trayodaci-tithau
bhadrottare kartike.
lagne kumbhamaye sthiranga-vidite
prastisthipat parvate
lingan laksana-laksitam narapatic
cri sanjayac cantaye.

2)

Gangottunga-taranga-ranjita-jata-
maulindu-cudamanih.
bhasvat-pankti-vibhuti-deha-vikasan
nagendra-hara-dyutih.
crimat-svanjali-koca-komala-karair
dewais tu ya (s) stuyate.
sa creyo bhavatam bhavo bhava-tamas
suryo dadatv adbhutam.

3)

bhakthi-prahvair munindrair abhinutan
asakrt svarga-nirvana-hetoh.
devair lekharsabhadyair avanata-makutaic
cumvitam sat-padabhaih.
angulya-tamra-pattram makha-kirana-
lasat-kecararanjitantam.
deyat cam cacvatam vas Trinayana-
carananinditambhoja-yugma.

4)

aicvaryaticayodbhavat sumahatam apy
aqdbhutanam nidhih.
tyagaikanta-ratas tanoti satatam yo
vismayam yoginam.
yo'stabhis tanubhir jagat-karunaya
pusnati na svarthatah.
bhutecac caci-khanda-bhusita-jatassa
tryam vakah patu vah.

5)

Vibhrad-dhema-vapus-svadeha-dahana-
jvala evodyaj-jatah. 1)
veda-stambha-suvaddha-loka-samayo
dharmartha-kamodbhavah.
devair vandita-pada-panjaka-yugo
yogicvaro yoginam.
manyo loka-gurur dadatu bhavatam
siddhim svayambhur vibhuh.

6)

Nagendrotphana-ratna-bhitti-patitam
drstvatma-vimva-criyam.
subhnubhanga-kataksaya kupitaya
Nunam crya viksitah. 2)
yo yogaruna-locanotpala-dalac
cete'mwu-cayya-tale.
tranartham'tridacais stutas sa
bhavatamdeyat criyam cripatih.

7)

asid dvipavaram yavakhyam atulam
chanyadi-vijadhikam.
sampannam kanakakarais tad-amarai
(s saksa)d ivoparjitam. 1)
crimat-kunjara-kunja-deca-nihi
(tam lin) gadi-tirthavrtam. 2)
stanam divyatamam civaya jagatac
cambhos tu yatradbhutam.

8)

tasmin dvipe Yavakhye purusa-pada-
mahalaksma-bhute pracaste.
rajogrod-agra-janma prathita-prthu-
yaca sama-danena samyak.
casta sarva-prajanam janaka iva cicor
janmato vatsalatvat.
sannakhyas samnatarir manur iva su-
ciram pati dharmena prthvim.
9)

evam gate samanucasati rajya-laksmim
sannahvaye'nvayavidhau samatita-kale.
svarge sukham phala-kulopacitan
prayate.
bhinnam jagad bhramati coka-vacad
anatham.

10)

jvalaj-jvalana-vidravat-kanaka-
gaura-varnah.
mahad-bhuja-nitamva-tungatama-murddha-
crngonnatah.
bhuvi sthita-kulacala-ksiti-dharocca-
padocchrayah.
prabhuta-guna-sampadodbhavati yas
Tato meruwat.

11)

criman yo mananiyo wudha-jana-nikaraic
castra-suksmarthavedi.
raja cauryadi-gunyo raghur iva vijitaneka-
samanta-cakrah.
raja cri sanjayakhyo ravir iva yacasa
dig-vidik-khyatalaksmih.
sunus sannaha-namnas svasur a(vanipater)
nyayatac casti rajyam.

12)

yasmin chasati sagarormi-racanam caila-
stanim medinim.
cete raja-pathe jano na cakitac corair
na canyair bhayaih.
kirtyadyair alam-arjitac ca satatam
dharmartha-kama naraih.
nunam roditi rodititi
sa kalir anca-
ceso yatah.

 

Terjemahan (bebas) :

1)

Pada tahun raja-Caka yang telah lalu
dengan ditandai angka cruti indriya
rasa= 645 caka(atau 732 masehi), ha
ri senin, hari baik, tanggal 13 paro
terang bulan kartika................
sang raja sanjaya mendirikan lingga
yang ditandai dengan tanda-tanda (yang
telah dipastikan)di bukit yang ber-
nama sthirangga buat keselamata (rak
yatnya).

2)

Sang dewa bhawa (ciwa), sang matahari
bagi kegelapan hidup (ini); yang di
hormati oleh sekalian dewa-dewa sera-
ya menelakupkan kedua tangannya yang
halus menjadi seperti cupu-cupu untuk
menyembahnya dengan hormat; yang me-
makai serampang raja ular; yang mengem
bangkan diri mejadi berbagai-bagai
kenikmatan yang gilang-gemilang (di du-
nia ini); yang bersanggul mahkota ter-
hias dengan menikam yang berupa bulan
sabit, dan berkilauan seperti gelombang
sungai gangga yang suci; moga-mogalah
beliau memberi kemuliaan yang sangat
besar kepada kamu sekalian.

3)

Kedua kaki sang dewa Bermata tiga (ci-
wa), yang bagus sempurna seperti bu-
nga teratai dengan jari-jarinya, meng
kilap karena cahaya kukunya; kedua
kaki yang di hormati oleh sekalian pe
muka para resi seraya berbakti meren
dahkan dirinya sambil memuja dengan
sair-sairan yang sering disairkan ka
rena mereka ingin mendapatkan kenikmat
an dalam akhirat; kedua kaki yang di
hormati oleh para dewa yang dikepalai
oleh Batera Indra seraya sujud sampai
mahkotanya menyentuh tanah, seolah-
olah kumbang yang mencium bunga te
ratai (=kaki kedua) itu; moga-mogalah
kedua kaki sang Bermata-tiga yang ba
gus sempurna itu memberi keselamatan
yang kekal kepada kamu sekalian.

4)

Beliau yang, karena sipatnya yang
sangat luhur dan kuasa itu - menjadi
gudang segala keajaiban yang besar-
besar; yang senantiasa dengan iklas
membuang kepentingan sendiri, selalu
membuat heran kepada para pandita;
Yang dengan badanNya delapan meme
Lihara dunia tidak untuk keperluan sen
Diri, tetapi karena belas kasihNya;
Moga-mogalah sang bermata tiga. Raja
dari sekalian makhluk, yang mahkotanya
terhias dengan bulan sabit itu membe-
rikan perlindungan kepada kamu sekalian.

5)

Sang jagad guru (dewa Brahmana) yang
Termulia, raja pandita dari sekalian
seperti bunga teratai – dihormati oleh
para dewa;yang memberi kesenangan,
kefaedahan dan kebaikan (di dalam du-
dunia ini );yang mengikat tata-cara ma
nusia dengan tihang yang sangat teguh
yakni kitab Weda-weda; yang bermahko
ta tinggi berkilau-kilauan seperti a-
pi menyala, api yang keluar dari ba –
dan sendiri, BadanNya yang mengki-
lap seperti emas; moga-mogalah dewa
yang Terjadi dengan sendirinya (Sva –
yambhu=Brahmana) dan sangat berkuasa
itu memberi kamu sekalian kesempurna-
an kepada kamu sekalian .

6)

Sang dewa Wisnu yang dilihat oleh pa-
rameswariNya, dewi Cri , dengan mata
mengkerling dan halis lengkung karena
marah (yang pura-pura), sambil ber-
cermin memandang bayang-bayang nya di
dalam menikam di atas kepala naga raja
yang membeberkan leher; sang de
wa wisnu yang mataNya merah - seperti
angkup bunga tanjung – karena sangatNya
bersemedi; beliau yang berbaring
diatas laut seraya dihormati oleh
para dewa yang pertolonganNya; Mo-
ga-mogalah sang dewa wisnu itu mem-
beri bahagia kepada kamu sekalian .

7)

Adalah pulau mulia, bernama Jawa,
Yang tak ada bandingannya tentang
Hasil buminya, terutama hasil padi;
Kaya akan tambang emas yang semata-
mata diakui kepunyaan oleh para dewa;
pulau yang penuh dengan tempat-tem-
pat pemujaan suci, Kujarakunja namanya
untuk keselamatan dan kemakmuran du-
nia.

8)

Di pulau jawa tersebut, yang sangat
masyur menjadi mustika diantara tem
pat manusia lain-lainnya, disitu ada
seorang raja , sang Sanna namanya
berasal dari keluarga kerajaan tinggi
dan mashur karena jasanya yang sangat
besar, memerintah sekalian rakyat –
nya dengan kebaikan, anugerah ke-
halusan budi, seolah-olah seorang ba-
pa (mendidik) anaknya mulai dari ke-
cil karena cintanya; yang menaklukan
musuh nya dan seperti sang Manu sangat
lama memerintah kerajaannya dengan ke
adilan.

9)

Setelah raja yang bernama sang Sanna
yang seperti bulan bagi turunnya itu,
mendiang sesudah beliau sangat la-
ma memelihara kebahagiaan negaranya,
dan pergi keswarga untuk merasakan
kenikmatan , yakni himpunan buah tabi-
ainya yang sngat baik itu, - maka pe-
cahlah negaranya, binggung karena su-
sah kehilangan perlindungan.

10)

(adapun)yang berbangkit (mengganti-
Nya menjadi raja), yakni seorang yang
warna kulitnya berkilau-kilauan seper
ti emas luluh di dalam api yang ber-
kobar-kobar..........; yang mempunyai le
ngan kuat seperti bukit barisan turun
dari puncak bukit barisan turun
dari puncak bukit indungnya;yang meng
angkat kepalanya sangat tinggi seperti
bukit meru (Himalaya) dengan puncak-
nya; yang kakinya terletak lebih ting
gi dari pada kepala raja-raja yang du-
duk di tengah.

11)

Yang termulia dan dihormati oleh seka
lian para bijaksana karena pengetahuan
nya akan kitab-kitab dengan maksudnya
yang sulit-sulit; seorang raja yang
berakibat gagah berani seperti cri Ra-
ma ,menaklukkan sekalian raja-raja di
sekitar negaranya. namanya ialah sang
raja Cri Sanjaya, dengan jasanya seba-
gai matahari, mashur di mana-mana mem-
punyai kebahagiaan. beliau ialah pute-
ra sang Sannaha, saudara perempuan sang
raja (sanna tersebut di atas).

12)

Selama raja ini memerintah kerajaannya
yang berpending gelombang samudera dan
bertetek bukit-bukit, maka orang yang
tidur di tepi jalan raya tidak takut
penjahat dan bahaya lain-lainnya.
oleh manusia, manusia yang kaya akan nama baik
tercapailah selalu kesenangan, kefaed
dahan dan kebaikan dengan cukup. se-
karangsang kali seolah-olah hanya
menangis-nangis saja, sebab tidak
dapat bahagian suatu apa.



0 comments:

Posting Komentar